23.6 C
Los Angeles
Thursday, July 3, 2025

Eksodus Warga Israel Melonjak sejak Oktober 2023

WorldMiddle East & AfricaEksodus Warga Israel Melonjak sejak Oktober 2023

Tel Aviv, Jumlah warga Israel yang meninggalkan negara mereka dilaporkan meningkat drastis sejak Oktober 2023, memicu perlambatan signifikan dalam pertumbuhan populasi untuk pertama kalinya. Berdasarkan data terbaru Biro Pusat Statistik Israel (CBS), sebanyak 82.700 warga Israel tercatat meninggalkan negaranya sepanjang 2024, angka yang jauh lebih besar dibandingkan 55.000 pada tahun sebelumnya.

Eksodus ini mencerminkan ketidakstabilan yang semakin dalam di tengah konflik berkepanjangan dan ketegangan politik dalam negeri. Situasi ini menjadi tantangan serius bagi Israel, negara yang sejak awal berdiri mengandalkan migrasi Yahudi global sebagai fondasinya.

Lonjakan Migrasi Negatif

CBS mencatat migrasi negatif yang signifikan, dengan lebih dari 10.000 warga meninggalkan Israel pada Oktober 2024 saja, meningkat tajam dari hanya tujuh orang pada bulan yang sama di tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pertumbuhan populasi Israel turun menjadi 1,1 persen pada 2024, dibandingkan 1,6 persen di tahun sebelumnya, dan 2,2 persen pada 2022.

Jumlah warga Israel yang kembali ke negara itu juga menurun menjadi 23.800 orang, sementara imigran baru yang datang hanya 32.800, turun 15.000 dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan pergeseran besar dalam dinamika demografi Israel.

Dampak Demografi dan Stabilitas

Populasi Israel saat ini diperkirakan mencapai 10 juta jiwa, dengan 7,7 juta di antaranya adalah warga Yahudi. Namun, meningkatnya emigrasi dan penurunan imigrasi dapat mengubah keseimbangan demografi di wilayah tersebut. Aspen Institute Italia menyebut tren ini sebagai “bom waktu” bagi keberlanjutan Israel.

Selain itu, survei menunjukkan bahwa konflik berkepanjangan telah memengaruhi rasa aman warga. Sebuah jajak pendapat Maariv pada Oktober 2024 mencatat bahwa hanya 49 persen warga Israel merasa aman, sementara 20 persen mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu jika memungkinkan secara finansial.

Faktor Pendorong Eksodus

Ketegangan politik dalam negeri, termasuk protes besar-besaran terhadap reformasi peradilan, serta perang yang berlarut-larut di Gaza, menjadi faktor utama di balik peningkatan emigrasi. Serangan pada 7 Oktober 2023, yang dikenal sebagai Operasi Topan Al-Aqsa, memperburuk situasi, memicu perasaan tidak aman di kalangan warga Israel.

Tren emigrasi juga diperkuat oleh banyaknya warga Israel yang memiliki rumah kedua di luar negeri, memilih untuk mencari perlindungan di tengah konflik. Survei Universitas Ibrani pada Maret 2024 mengungkapkan bahwa 80 persen warga Israel di luar negeri tidak berniat kembali.

Dampak bagi Masa Depan Israel

Eksodus yang terus meningkat menjadi tantangan besar bagi masa depan Israel. Sebagai negara yang didirikan atas dasar migrasi Yahudi, kehilangan penduduk dalam jumlah besar dapat melemahkan fondasi demografi dan stabilitas nasional.

Meskipun ada penurunan moderat dalam jumlah keberangkatan pada awal 2024, tren keseluruhan menunjukkan bahwa semakin banyak warga Israel memilih untuk meninggalkan negara mereka, mencerminkan ketidakpastian mendalam di masa depan negara Zionis tersebut. (nsb)

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles