29.1 C
Los Angeles
Friday, July 4, 2025

Strategi Mitigasi Bird Strike Penting untuk Keselamatan Penerbangan

Breaking NewsStrategi Mitigasi Bird Strike Penting untuk Keselamatan Penerbangan

Jakarta, (Newsindomedia) — Pegiat konservasi dari lembaga Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid, menekankan pentingnya strategi mitigasi untuk mengurangi risiko bird strike atau tabrakan antara burung dan pesawat. Risiko ini diduga menjadi penyebab kecelakaan tragis pesawat Jeju Air di Korea Selatan pada 29 Desember 2024, yang menewaskan 179 orang.

“Meskipun bird strike tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, pendekatan mitigasi yang sistematis dapat mengurangi risikonya secara signifikan. Pengelola bandara memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi penerbangan sekaligus tidak menarik bagi burung,” ujar Achmad dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/1).

Pengelolaan Habitat Burung di Area Bandara

Menurut Achmad, salah satu langkah utama mitigasi adalah melalui pengelolaan habitat burung. Idealnya, bandara tidak dibangun di area yang merupakan habitat burung. Namun, jika bandara sudah berdiri di lokasi tersebut, pengelola harus mengurangi daya tarik lingkungan sekitar bandara bagi burung, seperti mengelola sumber makanan, air, dan vegetasi tertentu.

“Menjaga kebersihan area bandara serta memotong rumput hingga tinggi tertentu dapat mengurangi daya tarik burung ke area landasan pacu,” tambahnya. Selain itu, alat pengusir burung seperti suara predator, laser, atau burung pemangsa terlatih juga bisa digunakan untuk menjauhkan burung dari landasan.

Teknologi dan Kolaborasi untuk Mitigasi

Achmad juga menyoroti pentingnya teknologi dan kolaborasi dalam upaya mitigasi. Pemantauan menggunakan radar dan sistem deteksi real-time memungkinkan bandara mendeteksi keberadaan burung di area udara. Selain itu, survei populasi burung secara berkala dan pemahaman pola aktivitas spesies burung lokal dapat membantu menentukan waktu dan lokasi risiko tertinggi.

Ia mencontohkan kolaborasi antara pengelola Bandara Soekarno-Hatta dan Burung Indonesia yang berhasil mengidentifikasi spesies blekok sawah (Ardeola speciosa) dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis) sebagai spesies burung dengan risiko tinggi terhadap bird strike. Langkah mitigasi dilakukan melalui manajemen habitat padang rumput dan semak yang menjadi daya tarik utama bagi kedua spesies tersebut.

Peran Maskapai dalam Mengurangi Risiko

Achmad juga menyarankan maskapai untuk bersikap proaktif menghadapi risiko satwa liar, seperti menunda lepas landas atau pendaratan jika ada burung di sekitar landasan pacu.

“Mitigasi bird strike bukan hanya soal keselamatan penerbangan, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem. Burung memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, sehingga upaya mitigasi harus memperhatikan kelangsungan hidup burung dan habitatnya,” tegas Achmad.

Kecelakaan Jeju Air Akibat Dugaan Bird Strike

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan menjadi pengingat serius akan bahaya bird strike. Peristiwa ini terjadi ketika roda pendaratan pesawat gagal berfungsi akibat tabrakan dengan burung, menyebabkan pesawat menabrak dinding beton bandara dan menewaskan 179 orang.

Tragedi ini menegaskan urgensi penerapan strategi mitigasi yang efektif untuk memastikan keselamatan penerbangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles