IndoMorningPost – Melibatkan Prospek dalam Kebiasaan Penjualan menjadi pembahasan ke 4.
Dalam pembahasan Melibatkan prospek bukan berarti secara langsung dan refleks cepat terhadap komentar atau pertidaksetujuan yang dirasakan.
Melibatkan Prospek berarti lebih dari sekedar percakapan yang langsung dan otomatis.
Hal ini justru mengharuskan kita untuk dengan jelas menanggapi kebutuhan yang dinyatakan atau tidak dinyatakan (tidak semuanya berkaitan dengan produk atau jasa kita)
Kita harus menemukan cara terbaik, buat kita menetapkan hubungan dengan mempertimbangkan dinamika dari prospek yaitu:
- Usia
- Posisi
- Jenis kelamin
- Bahkan suku bangsa
Dengan membandingkan pada diri kita.
Mengabaikan dinamika dan informasi yang ada pada prospek pada dasarnya menjadi sebuah tindakan bunuh diri untuk mengakomodasinya dalam situasi penjualan.
Ingat, Kata Kunci Setiap Prospek berbeda.
Prospek yang satu dengan yang lain akan bereaksi secara berbeda terhadap apa yang kita katakan.
Beberapa tampak memiliki waktu luang banyak, yang lain memandang waktu lima belas menit menjadi krisis Besar dalam manajemen waktu.
Beberapa bersifat skeptis dalam mengembangkan karir sedangkan yang lain membanggakan diri mereka karena berpikiran bebas, atau bahkan ada yang menggunakan pendekatan yang berani terhadap masalah yang dialami.
Pada intinya kita dapat menggunakan semua itu menjadi sebuah ‘naskah’ untuk menangani beberapa menit krusial data pembicaraan anda.
Kita harus mengindetifikasi apa yang penting bagi setiap prospek, lalu belajar bagaimana menarik melalui nilai-nilai ini.
Beberapa referensi yang bisa menarik prospek anda melalui percakapan awal:
- Bahas topik yang nyaman dan kita kenal baik dari media sosial, kondisi terkini dan lain lain
- Bahas lingkungan terkait dengan tempat dari prospek tinggal, tempat kerja.
Dalam setiap pembicaraan selalu tunjukan sikap antusias, tunjukan rasa perhatian lebih dan tampakkan mimik atau raut wajah menunjukan ketertarikan terhadap materi bahasan yang terjadi.
Ketika prospek menggariskan sebuah masalah perlihatkan, perhatian yang sama seolah-olah masalah itu milik kita juga. (Bagaimanapun juga, kita ingin masalah itu menjadi bagian dari pekerjaan kita.
Ingat, kita ada disana untuk membantu calon Prospek, sebagai proses terjadinya Penjualan****