IndoMorningPost – Kakek tua dan burung Elang adalah sebuah cerita sebagai inspirasi kehidupan.
Inspirasi kehidupan ini berisi kebijaksanaan dari seorang kakek tua hidup seorang diri yang tinggal dalam gubuk jerami di sebuah hutan dan berprofesi sebagai pencari kayu bakar.
Untuk menghidupi kebutuhannya kakek tua menjual kayu bakar yang berhasil dikumpulkan kemudian membeli beras.
Yang dia perlukan hanya beras sedang sayur mayur dia menanam sendiri sebatas untuk kebutuhan hidup saja.
Saat sedang mengumpulkan kayu bakar didalam hutan si kakek melihat pohon yang sudah tua dan mati, dengan kapaknya dia berkata ini kayu yang cukup besar dan cukup untuk membeli beras guna kebutuhan hidup dirinya selama setahun.
Kemudian dirinya bergegas segera menyelesaikan tugasnya merapikan kayu yang sudah terkumpul selama seharian dan bersiap pulang.
Dalam perjalanan pulang dia berpikir esok hari setelah menjual kayu bakar di pasar. Dirinya akan menebang kayu tua yang telah ditemukannya
Dengan gembira diri nya pulang kegubuk peristirahatan dengan membawa kayu yang telah berhasil dirinya kumpulkan selama seharian. Langkahnya benar-benar penuh dengan kegembiraan pohon tua yang telah mati tersebut akan membuat hidupnya berkecukupan.
Setelah beristirahat semalam, pagi hari sang kakek tua bersiap menuju pasar yang jauhnya setengah hari perjalanan untuk menjual kayu bakar yang sudah ia kumpulkan kemarin.
Sesampainya di pasar kakek tua menuju pedagang kayu yang sudah menjadi sahabatnya sekian tahun.
Kayu bakarnya dibayar dan kakek tua langsung berpamitan untuk menuju pedagang beras. Dan pedagang beras juga sangat hapal dengan sang kakek tua ini, setelah keduanya menyelesaikan transaksi jual beli kakek membawa beras untuk persedian tiga hari kedepan.
Sesampainya di gubuk jeraminya kakek mengambil kapaknya kemudian membersihkan dan mengasahnya.
Kapaknya benar-benar tajam dan siap menemani kakek tua untuk menebang kayu.
Kemudian kakek beristirahat untuk memulihkan energi dalam mempersiapkan hari esok yang telah direncanakan.
Jam 5 pagi kakek tua bangun dari tidurnya untuk mempersiapkan bekal makanan menuju hutan guna menebang kayu tua dan telah mati.
Kemudian kakek membawa peralatan kapak dan bekalnya menuju hutan.
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan akhir kayu tua dan mati berhasil ditemukan kembali. Dirinya bersiap menebang kayu tersebut.
Namun saat dirinya akan mengayunkan kampaknya tiba-tiba bayangan diatas kepala menjadi gelap. Dirinya membatalkan untuk menebang pohon tersebut dan melihat seekor burung elang yang sangat besar masuk kedalam pohon tersebut.
Dirinya mundur beberapa Langkah dan memperhatikan burung elang tersebut kemudian kakek tua menaiki pohon tersebut untuk melihat secara langsung.
Ternyata kakek tua melihat burung elang sedang memberi makan anak-anaknya. Kemudian dirinya tersenyum dan berkata kepada burung elang. Tinggallah kalian disini aku tidak akan menebang pohon ini, pohon ini bukan menjadi rezeki saya tapi menjadi rezeki kalian wahai burung elang.
Kakek tua kemudian turun dan mengambil kapaknya bersiap untuk pulang. Namun tiba-tiba burung elang berputar-putar diatas kepalanya.
Kemudian ibu elang turun di tanah dan berkata pada kakek tua, terima kasih telah memberi kesempatan pada anak-anakku hidup dengan tidak menebang pohon tua tersebut.
Aku akan membawa dirimu menuju suatu tempat dengan syarat dirimu harus memejamkan mata hingga aku berkata buka.
Bagaimana kakek tua? Baiklah jawab kakek tua aku bersedia. Kalau begitu naiklah ke punggungku wahai kakek dan pejamkan matamu.
Setelah beberapa saat sang elang berkata sekarang bukalah mata kakek.
Betapa terkejutnya kakek tua tempat dimana dia berada sudah berubah, dirinya berada pada aliran sungai yang penuh dengan bebatuan.
Kemudian burung elang berkata wahai kakek bukalah batu besar dipinggir sungai itu, dibawahnya engkau akan menemukan sesuatu. Kakek pun menuju tempat yang ditunjukan oleh burung elang dan betapa terkejutnya dirinya.
Woww apa ini cahaya kuning berbentuk batu ada yang kecil dan besar tanya pada burung elang. Apakah ini emas?
Benar kek itu adalah emas, ambilah secukupnya hari ini untuk kau jual dan pergunakan. Segera kakek itu mengisi seluruh kantong baju, celananya dengan batu emas.
Burung elangpun berkata jika engkau memerlukan nya lagi datang lah, aku akan mengantarmu untuk mengambil lagi.
Cukup burung elang Terima kasih kata kakek, kemudian elang berkata kalau begitu naiklah ke punggungku kembali dan pejamkan matamu.
Tak berapa lama mereka sampai pada pohon tua dan mati.
Dan kakek tua kembali pulang dan bebrapa hari berikutnya dia membuka toko Emas yang sukses, termasyur dimana emasnya adalah emas terbaik****