IndoMorningPost – Aktualisasi Investasi di bidang minyak dan gas bumi (migas) yang terdaftar masihlah jauh dari sasaran yang di target selama setahun ini.
Jumlah Investasi beberapa proyek migas masih belum terlaksana hingga membuat perolehan hasil Investasi jadi lambat.
Sekretaris Direktorat Jendral Migas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan sampai dengan triwulan ke-3 2021 aktualisasi investasi di bidang migas baru tercapai US$9,07 milyar dari target utama US$16,81 milyar.
Ada banyak kendala dalam perolehan Investasi migas, peralihan investasi hilir, terutama pada RDMP (Refinery Development Master Plan).
Dirjen Migas akan bekerjasama dengan beberapa mitra kerjasama untuk mencapai sasaran investasi.
Bapak Dwi Anggoro Ismukurnianto selaku Direktur Pembina Program Migas Kementrian ESDM menjelaskan, aktualisasi investasi itu salah satunya dihasilkan dari bidang hilir migas sebesar US$ 7,65 milyar.
Dwi menjelaskan telah terdapat beberapa ketertinggalan dalam mewujudkan investasi di bidang hilir, khususnya dalam beberapa proyek peningkatan dan pembangunan kilang.
Hilir terjadi ketertinggalan karena beberapa sebab:
Untuk RDMP Balikpapan tidak ada pelibatan modal, menunggu audit Pertamina.
Cilacap studi keperluan tempat masih diupayakan pengurangan jadi dana yang diperlukan dapat dikurangi.
Tuban masih terkait tukar guling dalam pembebasan lahan.
Dalam waktu yang berbeda salah satu Direktur dari Kementerian ESDM menjelaskan, walau terjadi keterlambatan investasi pada Project Kilang tetapi aktivitas beberapa pembangunan fisik sampai dengan sekarang ini masih berjalan****