(Newsindomedia) — Apple Inc., raksasa teknologi asal Amerika Serikat, akan segera merealisasikan investasi besar di Indonesia. Melalui rencana pembangunan pabrik di Batam senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp16,14 triliun, Apple diharapkan dapat mulai beroperasi pada awal tahun 2026.
Produksi AirTag dan Peluang Lapangan Kerja Baru
Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menyampaikan bahwa pabrik Apple ini akan difokuskan untuk memproduksi perangkat pelacak AirTag. Teknologi ini membantu pengguna menemukan barang yang hilang, menjadi salah satu produk inovatif dari Apple yang diminati pasar global.
“Pembangunan akan dimulai dalam waktu dekat. Jika sesuai jadwal, pabrik ini selesai awal tahun 2026,” ujar Rosan di Jakarta, 7 Januari 2025. Ia juga menambahkan bahwa keberadaan pabrik ini akan menciptakan lapangan kerja baru yang signifikan bagi Indonesia.
Investasi Awal Rp16 Triliun dengan Potensi Bertambah
Investasi tahap pertama sebesar Rp16,14 triliun ini menjadi langkah awal komitmen Apple di Indonesia. Menurut Rosan, peluang investasi lanjutan dari Apple masih terbuka lebar. “Ke depannya, vendor-vendor Apple lainnya juga akan diundang untuk berinvestasi,” katanya.
Sebelumnya, Apple hanya berencana mengucurkan investasi senilai USD 100 juta atau Rp1,61 triliun untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disyaratkan pemerintah agar iPhone 16 dapat beredar di Indonesia. Namun, pemerintah berhasil mendorong Apple untuk meningkatkan komitmen investasinya hingga USD 1 miliar.
Penuhi Syarat TKDN dengan Dua Skema Investasi
Untuk memenuhi aturan TKDN yang kini naik dari 35% menjadi 40%, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan dua skema investasi yang dapat dipilih Apple.
Pembangunan Fasilitas Produksi
Apple harus membangun pabrik di Indonesia dengan negosiasi yang melibatkan Menteri Investasi. Skema ini bertujuan untuk memastikan Apple memenuhi syarat TKDN yang lebih tinggi.Investasi Inovasi
Melalui skema ini, Apple diwajibkan menyerahkan proposal inovasi setiap tiga tahun sebagai bagian dari komitmen investasinya di Indonesia.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menjelaskan bahwa pemerintah telah merancang perhitungan nilai investasi yang sesuai agar produk-produk Apple, seperti iPhone 16, dapat memperoleh izin edar di Indonesia.
Langkah Strategis Menuju Hilirisasi Teknologi
Rosan optimis bahwa kehadiran Apple di Batam akan menjadi katalis positif bagi sektor teknologi dan manufaktur Indonesia. Selain mendukung agenda hilirisasi, investasi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pemain global untuk berkontribusi dalam ekosistem industri nasional.
Dengan pabrik ini dijadwalkan beroperasi pada 2026, Indonesia tidak hanya akan memperkuat posisinya sebagai tujuan investasi teknologi global tetapi juga memperluas peluang ekonomi dan pengembangan tenaga kerja lokal.
Baca Juga